Wednesday 12 September 2012

| aku yang kecewa |


Pada malam yang kelam itu,
aku masih menanti,
andai masih ada bulan menerangi dinginnya hari,
bulan yang dulunya bersinar,
kini pudar di ratah kerakusan sendiri.

Aku berdiam menati,
andai masa bisa berputar kembali,
akan kuhadapi dengan keikhlasan hati,
agar tiada insan yang rugi.

Bagai burung kehilangan sayapnya,
bagai rerama yang hilang warnanya,
tiada apa yang perlu ditangisi,
sudah tertulis sejak azali,
bukan dia jodoh dicari.

Memoir ini untuk diri sendiri,
yang sering khilaf mencari ketulusan hati.
moga ada insan yang sudi,
menemani diri kala duka menanti.

No comments:

Post a Comment